Ada Dakwah Intoleran, Ansor Datangi Polres

Jember- Kasus dakwah intoleran muncul lagi di Jember. Untuk mencegah konflik agama yang sedang menghangat di Jember di Gladak Pakem, Sumbersari dan Desa Garahan, Silo, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jember siang tadi mendatangi Polres Jember untuk melakukan audiensi. Mereka meminta pihak kepolisian segera bertindak sebelum terjadi konflik horizontal di masyarakat.

Ayub Junaidi, Ketua GP Ansor Jember mengatakan, pihaknya beberapa hari terakhir mendapatkan informasi yang cukup santer terkait penyebaran gerakan intoleransi ini. “Salah satunya di Tanah Manis, Desa Garahan, Silo,” terang Ayub. Dimana disana dilaporkan ada ada sekitar 15 anak muda yang datang ke desa itu.

Dimana mereka ternyata yang menyebarkan dan menyalahkan amaliyah yang sudah biasa dilakukan warga. “Jadi sudah mulai ada gerakan intoleransi, sehingga harus ada tindakan tindak lanjut,” ujar Ayub. Pasalnya, hal ini memang sudah membuat warga sekitar resah dengan gerakan-gerakan tersebut.

Sehingga daripada menimbulkan konflik, pihaknya pun kemudian berkoordinasi dengan Polres Jember. Menurut Ayub, pihaknya tidak melarang siapapun melakukan dakwah. Bahkan, dijamin oleh Negara. “Namun cara dakwahnya perlu diperbaiki. Jangan sampai dakwah itu menyinggung orang lain,” katanya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga mendapatkan laporan juga ada situasi yang menghangat di Gladak pakem. Dimana laporannya memang ada lembaga sekolah yang hendak melakukan perluasan pembangunan. “Namun ditolak oleh warga sekitar,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo yang mendapatkan laporan ini mengucapkan terima kasih. “Informasi seperti ini yang kami suka, sehingga tidak bergerak sendiri. Saling koordinasi agar selalu terjaga keamanan dan ketertiban bersama,” tutur Kusworo. Namun, untuk di Silo, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah preventif termasuk menerjunkan personil dari Polsek Silo kemarin (30/1). (ra/sal)