
Jember- Pencopotan paksa spanduk penolakan STDI yang dipasang oleh warga NU di Gladak Pakem membuat gerah anggota Ansor dan Banser. Puluhan anggota Ansor dan Banser Selasa siang mendatangi Kantor Kecamatan Sumbersari, mempertanyakan alasan pencopotan itu pada Satpol PP Kecamatan Sumbersari.
Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi menjelaskan, saat dirinya menanyakan alasan pencopotan spanduk oleh Satpol PP Kecamatan, Camat menyampaikan bahwa spanduk tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan suasana tidak kondusif.
Padahal lanjut Ayub, dengan penurunan spanduk oleh Satpol PP tanpa melalui proses pertemuan dnegan melibatkan warga NU setempat, justru memicu terjadinya konflik. Karena itu Ayub minta Satpol PP memasang kembali spanduk tersebut, selanjutnya Muspika mengadakan pertemuan dengan melibatkan warga NU Sumbersari.
Jika memang dalam pertemuan tersebut disepakati agar spanduk diturunkan, tidak perlu Satpol PP, warga sendiri yang akan menurunkan. Yang terpenting pemangku kebijakan hadir dan bersikap adil terhadap semua pihak.
Sementara Camat Sumbersari Iswandi mengakui, pihaknya belum sempat mengadakan pertemuan. Pencopotan spanduk tersebut merupakan kesepakatan Muspika, karena khawatir terjadi gesekan di masyarakat.
Sedangkan terkait tuntutan Ansor dan Banser agar spanduk tersebut dipasang kembali, Iswandi belum bisa memastikannya karena masih harus berkoordinasi dengan Muspika Sumbersari kembali. (si/sal)