Jember- Survey Bank Indonesia Jember terhadap pelaku UMKM binaan BI merilis dampak pandemi terhadap UMKM. Untuk itu Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jember menyiapkan kebijakan penyelamatan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terdampak Covid-19.
Kepala Perwakilan BI Jember, Hestu Wibowo menjelaskan, survei khusus terkait dampak pandemi terhadap UMKM dilakukan tahun 2020 lalu. Hasilnya ternyata mayoritas pelaku UMKM terdampak pandemi covid 19. Sebanyak 91,43 persen UMKM di Jember dan sekitarnya terdampak Covid-19, sedangkan 8,57 persen tidak terdampak.
“Survey itu juga memotret dampak pandemi Covid-19 bagi UMKM. Dampak tersebut adalah apakah pelaku UMKM terpaksa harus merumahkan tenaga kerja, ketahanan pembiayaan kegiatan produksi, dan ketahanan membayar angsuran,” kata Hestu Wibowo saat menjadi narasumber di Talkshow ‘Kebangkitan UMKM pada Masa Pandemi Covid-19’ di Auditorium Universitas Jember (Unej), Minggu (14/2/2021).
Talkshow itu dalam rangkaian kegiatan peluncuran tagline ‘Jember SAE (Sehat, Aman, dan Eksotis)’, kerja bareng antara Polres Jember, Unej, BI Jember, juga Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember.
“Bank Indonesia sudah menyiapkan 4 paket percepatan penyelamatan UMKM tersebut di kawasan tapal kuda. Sebab, banyak peluang yang bisa dilakukan, yakni peluang pemasaran ditengah pandemi Covid-19. Bahkan upaya melakukan ekspansi pasar hingga ke luar negeri. Syarat utama pemulihan ekonomi adalah vaksinasi dan protokol kesehatan,” pungkas Hestu. (*/sal)