Jelaskan Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi Pada Sistem Pernapasan Manusia

Jelaskan Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi Pada Sistem Pernapasan Manusia

Saat bernapas, kita menghirup udara dari hidung lalu melalui tenggorokan hingga ke paru-paru. Selanjutnya, kita juga akan menghembuskan udara yang berasal dari paru-paru.

Proses masuk dan keluarnya udara dari tubuh ini adalah inspirasi dan ekspirasi. Yuk, ketahui lebih lanjut.

Pengertian Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi pada Pernapasan Manusia

Mengutip situs Universitas Airlangga, mekanisme pernapasan terdiri dari proses inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah proses saat udara masuk ke paru-paru. Sementara itu, ekspirasi adalah proses ketika udara keluar dari paru-paru.

Jenis Pernapasan Manusia

Menurut buku Konsep Kebutuhan Dasar Manusia, Kebutuhan Oksigenasi, Eliminasi dan Rasa Aman dan Nyaman, berdasarkan otot yang digunakan, jenis pernapasan manusia dibagi menjadi dua, yaitu melalui dada dan perut.

1. Pernapasan Dada

Pernapasan dada merupakan pernapasan yang dibentuk oleh otot dada antar tulang rusuk. Ini merupakan jenis pernapasan yang umumnya manusia lakukan.

Inspirasi terjadi saat otot antar tulang rusuk berkontraksi dan terangkat. Ini membuat volume rongga dada bertambah besar dan tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar. Sehingga udara dapat mengalir dari luar ke dalam paru-paru.

Dalam proses ekspirasi, otot antar tulang rusuk akan kembali ke posisi semula, sehingga volume rongga dada akan mengecil, sedangkan tekanannya membesar. Tekanan ini pun akan mendesak dinding paru-paru, sehingga membuatnya membesar. Keadaan ini yang menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar.

2. Pernapasan Perut

Pernapasan perut dibantu oleh otot diafragma yang berada di bawah perut. Jenis pernapasan ini umumnya terjadi saat manusia sedang tidur. Sama dengan pernapasan dada, proses terjadinya pernapasan perut terdiri dari dua tahap:

  • Inspirasi terjadi saat otot diafragma berkontraksi. Diafragma masuk mengakibatkan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udaranya mengecil. Hal ini diikuti oleh paru-paru yang mengembang dan mengakibatkan tekanan udara lebih kecil dari tekanan udara atmosfer. Udara pun bisa masuk.
  • Ekspirasi bermula dari otot diafragma yang berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi. Ini menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada. Hal ini menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga udara dalam paru-paru keluar.
    Selain itu, jenis pernapasan juga dikelompokkan berdasarkan lokasinya yaitu eksternal dan internal.

Pernapasan Eksternal yaitu jenis pernapasan yang terjadi di dalam paru-paru. Tepatnya, pernapasan ini terjadi di permukaan alveolus yang ada di dalam paru-paru.

Pernapasan Internal yaitu pertukaran udara antara sel darah merah di dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Jadi, pernapasan ini terjadi di lokasi yang jauh lebih dalam dibandingkan pernapasan eksternal.

Alat-alat Pernapasan pada Manusia

Dikutip dari Jurnal Sistem Pernapasan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, berikut alat-alat pernapasan pada manusia:

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar masuk lewat rongga hidung. Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya ada kelenjar minyak dan kelenjar keringat.

Selaput lendir berfungsi untuk menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selanjutnya terdapat pua rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.

Selanjutnya, ada konka yang memiliki banyak kapiler darah yang berfungsi untuk menghangatkan udara yang masuk. Sementara, sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui kedua lubang yang bernama choanae.

2. Tenggorokan (Faring)

Dari hidung, udara masuk ke tenggorokan. Tenggorokan merupakan percabangan dua saluran, yaitu pernapasan pada bagian depan dan pencernaan pada bagian belakang.

Fungsi utama tenggorokan adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk. Selain itu sebagai jalan makanan dan minuman yang ditelan.

3. Batang Tenggorokan (Trakea)

Batang tenggorokan berada di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, trakea bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus).

Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil, yaitu bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelombang paru-paru.

4. Pangkal Tenggorokan (Laring)

Laring atau pangkal tenggorokan adalah saluran yang dikelilingi tulang rawan. Pangkal tenggorokan berada di antara orofaring dan trakea, di depan lariofaring. Salah satu tulang rawan yang ada di laring disebut epiglotis.

Pangkal tenggorokan diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal, sehingga kuat menahan getaran suara pada pangkal tenggorokan. Adapun fungsi utama pangkal tenggorokan adalah menghasilkan suara dan tempat keluar masuknya udara.

5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bagian, bronkus kanan dan bronkus kiri. Kedua bronkus menuju paru-paru. Lalu, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.

Bronkus sebelah kanan (bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam dinding paru-paru atau alveolus.

6. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru berada di dalam rongga dada bagian atas, di bagian sampingnya dibatasi oleh otot dan rusuk, sementara bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru memiliki dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang terdiri dari tiga lobus dan paru-paru kiri yang terdiri dari dua lobus.

Itulah penjelasan dari mekanisme pernapasan manusia. Sekarang kalian sudah lebih paham bukan?

Pengertian Referensi Adalah: Tujuan, Jenis, dan Contoh Penulisannya

Pengertian Referensi Adalah: Tujuan, Jenis, dan Contoh Penulisannya

Referensi adalah informasi yang dijadikan rujukan atau petunjuk dengan tujuan untuk mempertegas suatu pernyataan. Referensi selalu ditemukan dalam karya tulis, terutama yang bersifat ilmiah dan membutuhkan data atau teori pendukung.

Nah, bagaimana penulisan referensi yang baik? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Referensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), referensi adalah sumber acuan, rujukan, petunjuk, atau buku-buku yang dianjurkan oleh dosen kepada mahasiswa untuk dibaca.

Mengutip Suharno dalam Panduan Penulisan Analisis, Tanggapan, Permohonan, dan Karya Ilmiah di Bidang Perpajakan, referensi juga diartikan sebagai rangkaian kata yang dituangkan ke dalam tulisan tentang berbagai informasi pada sebuah buku yang ditinjau.

Referensi diambil dari bahasa Inggris ‘refer to’ yang berarti merujuk pada atau ditujukan. Sehingga referensi juga merupakan rujukan yang terkait dengan sejumlah informasi pada buku atau sumber terkait. Bentuknya bisa berupa jurnal, artikel, surat kabar, majalah, video, maupun sumber-sumber dari internet.

Referensi yang digunakan sepatutnya kredibel dan terpercaya. Kredibilitas referensi biasanya diuji dalam proses evaluasi. Jika referensi yang digunakan ternyata tidak kredibel, maka akan berpengaruh juga pada kredibilitas karya tulis yang mengutip referensi tersebut.

Setelah memahami apa itu referensi, selanjutnya kita perlu memahami apa tujuan penggunaan referensi.

Tujuan Referensi

Susari Nugraheni dalam buku Mastering Academic Writing menyebutkan lima tujuan referensi, yakni:

  • Memberikan informasi kepada pembaca bahwa tulisan didasarkan pada sumber yang benar dan dapat dipercaya.
  • Menunjukkan bahwa penulis dapat menemukan dan menggunakan sumber yang kuat.
  • Memperkuat argumen penulis.
  • Menghargai karya orang lain yang dikutip sebagai referensi.
  • Menghindari plagiarisme.

Sumber Referensi

Referensi bisa didapatkan dari berbagai sumber. Ninit Alfianika dalam Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia mengungkapkan sumber referensi dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Sumber Primer

Sumber referensi primer dapat berupa:

  • Buku harian
  • Tesis atau disertasi
  • Laporan penelitian
  • Hasil wawancara

2. Sumber Sekunder

Sumber referensi sekunder dapat berupa:

  • Ensiklopedia
  • Kamus
  • Laporan
  • Indeks
  • Abstrak
  • Buku pegangan
  • Textbook

3. Sumber Tersier

Sumber referensi tersier dapat berupa:

  • Indeks
  • Abstrak
  • Bibliografi
  • Jenis Referensi

Menyambung dari kategori sumber referensi di atas, jenis referensi pun bisa dikatakan beragam. Ivan Wahyu Hidayat dalam Keterampilan Belajar (Study Skills) untuk Mahasiswa menjelaskan, sumber referensi bisa berupa:

  • Atlas
  • Kamus
  • Ensiklopedia
  • Tesaurus
  • Almanak
  • Manual
  • Direktori
  • Biografi
  • Buku pegangan

Bentuk Penulisan Referensi

Setelah memahami berbagai jenis referensi, sekarang mari pelajari bentuk penulisan referensi yang benar. Menuliskan referensi dalam sebuah karya tulis dibedakan menurut sumber referensi itu sendiri. Antara satu sumber dengan sumber lainnya tidak bisa disamaratakan. Berikut contohnya, mengutip diktat IPB.

1. Artikel Jurnal Bentuk Cetak

Formatnya adalah: Nama penulis. Tahun terbit. Judul Artikel. Nama Jurnal Ilmiah. Volume (edisi): halaman.

Contoh:

Lord JC. 2010. Dietary stress increases the susceptibility of Tribolium castaneum to Beauveria bassiana. J Econ Entomol. 103(5):1542-1546.

Herlinda S, Rosalina LP, Pujiastuti Y, Sodikin E, Rauf A. 2003. Populasi dan serangan Liriomyza sativae (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae), serta potensi parasitoidnya pada pertanaman ketimun. JHPT Trop. 6(2):73-81.

2. Artikel Jurnal Daring atau Online (dengan DOI)

Formatnya adalah: Nama penulis. Tahun terbit. Judul artikel. Nama Jurnal Ilmiah [Internet]. Volume (edisi): halaman. Tersedia pada: URL. Nomor DOI.

Contoh:

Lord JC. 2010. Dietary stress increases the susceptibility of Tribolium castaneum to Beauveria bassiana. J Econ Entomol [Internet]. 103(5):1542-1546. Tersedia pada: http://docserver.ingentaconnect.com/deliver/connect/00220493/v103n5/s4.pdf. DOI:10.1603/EC09311.

3. Artikel Jurnal Daring atau Online (tanpa DOI)

Formatnya adalah: Nama penulis.tahun terbit. Judul artikel. Nama Jurnal Ilmiah [Internet]. [Diunduh pada tahun bulan tanggal]; Volume (edisi): halaman. Tersedia pada: URL.

Contoh:

Suryaningsih E. 2008. Penggunaan pestisida biorasional untuk mengendalikan hama dan penyakit penting pada tanaman kentang. J Hort. [Internet]. [diunduh 2011 Mar 13]; 18(4):435-445. Tersedia pada: http://hortikultura.litbang.deptan.go.id/jurnal_pdf/148/Suryaningsih_biorasional_kentang_pdf.

4. Buku

Formatnya adalah: Pengarang [atau editor]. Tahun. Judul Buku. Ed ke-n (untuk edisi ke-2 dan seterusnya). Tempat publikasi: Nama penerbit.

Contoh:

Shrine RL, Hermann CKF, Morril TC, Curtin DY, Fuson RC. 2004. The Systematic Identification of Organic Compounds. 8th Ed. New York (US): J Wiley.
Rifai MA, Sakri A, editor. 1992. Bunga Rampai Metodologi Penelitian. Jakarta (ID): DP3M, Ditjen Dikti, Depdikbud.
[CSE] Council of Science Editors, Style Manual Committee. 2006. Scientific Style and Format: The CSE Manual for Authors, Editors, and Publishers. 7th ed. Reston, Virginia (US): CSE.

5. Skripsi, Tesis, Disertasi

Formatnya adalah: Pengarang. Tahun. Judul [jenis publikasi]. Tempat institusi: Nama institusi.

Contoh:

Octavianty Y. 2004. Preferensi peneluran Oxya spp. (Orthoptera: Acrididae) pada lima varietas talas (Colocasia esculenta [L.] Schott) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
6. Surat Kabar
Formatnya adalah: Pengarang. Tahun bulan tanggal terbit. Judul. Nama surat kabar. Informasi seksi (jika ada): nomor halaman awal dari artikel tersebut (nomor kolom).

Contoh:

Maryoto A. 2005 Mar 19. Kebijakan pertanian di tengah arus perdagangan dunia. Kompas. Rubrik Opini: 43 (kolom 1-9).
7. Peta
Formatnya adalah: Area yang diwakili. Tahun terbit. Judul [jenis peta]. Tempat terbit: Nama penerbit. Deskripsi fisik.

Contoh:

Asia. 2000. Distribution maps of planet pests: Cricula trifenestrata [peta persebaran[. Map 601. Wallingford (UK): CABI. 1 lembar, berwarna.

8. Dokumen Peraturan Perundangan

Formatnya adalah: Nama lembaga. Tahun terbit. Judul peraturan perundangan. Tempat terbit: Nama penerbit.

Contoh:

[RI] Presiden Republik Indonesia. 1995. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman. Jakarta (ID): RI.
9. Abstrak
Formatnya disesuaikan dengan jenis pustaka (artikel/skripsi/tesis/disertasi, dsb) dengan tambahan keterangan “[abstrak]” setelah judul artikel dan nomor abstrak di akhir pustaka.

Contoh:

Sumarni G. 2005. Rayap perusak kayu dan upaya pencegahannya [abstrak]. Di dalam: Buku Panduan Seminar Nasional dan Pameran Pestisida Nabati III, 2005 Jul 21; Bogor. Bogor (ID): Balittro. hlm 2. Abstr MU-02.

Demikian penjelasan mengenai referensi, tujuan, jenis, hingga contoh penulisan yang benar dalam karya tulis. Semoga bermanfaat untuk penelitian Anda!

Empati Adalah: Pengertian, Manfaat, Ciri, dan Contoh Perilakunya

Empati Adalah: Pengertian, Manfaat, Ciri, dan Contoh Perilakunya

https://www.jemberpost.net/ – Apa kamu pernah melihat pengamen atau orang-orang yang tinggal di jalan? Kalau iya, apa kamu pernah merasa kasihan pada mereka? Atau ketika kamu melihat temanmu menangis, apa yang kamu rasakan? Apa kamu merasa iba padanya?

Perasaan-perasaan itulah sejatinya yang kita kenal sebagai empati. Empati adalah kemampuan untuk dapat memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh orang lain. Empati membuat manusia tergerak hatinya untuk bertindak dan melakukan sesuatu.

Untuk memahami lebih dalam mengenai empati, berikut sedikit penjelasan mengenai pengertian, manfaat, ciri-ciri, hingga contoh dan tindakan nyata dari empati.

Pengertian Empati

Menurut KBBI, empati adalah kesadaran mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dari rasa empati inilah akan lahir getaran hati dan keinginan untuk melakukan sesuatu.

Dilansir dari e-book A Whole New Mind karya Daniel H. Pink, empati adalah kemampuan untuk bisa menempatkan diri sendiri di posisi orang lain dan turut merasakan apa yang orang itu sedang rasakan. Hal ini memungkinkan kita melihat dengan mata mereka dan merasakan dengan hati mereka. Empati terbentuk secara spontan, berdasarkan insting alamiah manusia sebagai makhluk hidup.

Menurut e-book Seni Mendidik Anak di Era 4.0 karya Asti Musman, dalam sejarahnya, empati sering digunakan untuk membedakan manusia dengan binatang. Empati mendorong manusia untuk membantu sesamanya. Tanpa adanya rasa empat ini, manusia takkan bisa bertahan. Setiap manusia memiliki empati dalam dirinya.

Empati ini berbeda dengan simpati. Empati itu berarti turut merasakan bersama orang lain, sedangkan simpati merupakan bentuk rasa kasihan terhadap orang lain. Empati adalah bentuk tindakan imajinatif dan disebut sebagai virtual reality paling pertama yang dialami manusia.

Dikutip dari e-book Empati karya Eko Adi Prasetyo, dkk, rasa empati terbentuk dari bayangan “jika seandainya aku di posisi itu”. Melalui empati inilah, manusia belajar untuk bisa bahagia dan saling berkorban satu sama lain.

Manfaat Memiliki Rasa Empati

Empati adalah perasaan yang penting dimiliki oleh setiap manusia. Perasaan ini merupakan jembatan untuk bisa berhubungan dengan orang lain. Menurut e-book Jadilah Diri Sendiri karya Ahmad Dzikran, manfaat empat ini tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri, melainkan juga oleh orang-orang di sekitar.

Beberapa manfaat memiliki rasa empati adalah sebagai berikut.

1. Hidup Lebih Bahagia

Tahukah kamu bahwa berempat bisa membuat manusia menjadi lebih bahagia? Ketika kamu berempati terhadap sesama, kamu akan menumbuhkan belas kasih terhadap sesama. Hal ini membuatmu peduli terhadap sesama dan tidak menumbuhkan perasaan-perasaan negatif seperti iri hati dan kebencian.

Dengan demikian, hidupmu akan menjadi lebih bahagia karena kamu tidak lagi menghabiskan waktu untuk membenci sesama. Berkat rasa empati ini, kamu akan tumbuh menjadi lebih bijaksana.

2. Hidup Lebih Sehat

Rasa empati juga terbukti dapat membuat hidup menjadi lebih sehat. Studi yang dilakukan dalam Psychological Science menyebutkan bahwa perasaan dan hubungan yang positif dapat meningkatkan kesehatan seseorang.

Peserta yang menunjukkan rasa kasih dan kepedulian terhadap sesama ternyata terbukti memiliki denyut jantung yang jauh lebih stabil dibandingkan mereka yang hidup dalam emosi negatif. Rasa empati juga bisa menjauhkanmu dari berbagai macam penyakit.

3. Jauh dari Sikap Sombong dan Egois

Salah satu cara menghilangkan rasa sombong dan egois adalah dengan belajar menumbuhkan empati. Menurut situs dosen.ung.ac.id, ketika seseorang merasakan apa yang dialami oleh orang lain, maka mereka takkan lagi bicara dengan sembarangan. Pola pikir mereka akan berubah, mereka tidak lagi mementingkan diri sendiri.

4. Sebagai Sarana Evaluasi Diri

Rasa empati juga bermanfaat sebagai sarana untuk mengevaluasi diri. Sejatinya, empati adalah usaha mengevaluasi diri sendiri dan mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Dengan melihat dan memahami apa yang dirasakan orang lain, manusia belajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri.

5. Hidup Dipenuhi Kebaikan

Ketika kamu menunjukkan empati dan bersikap baik terhadap sesama, orang-orang di sekitarmu juga akan membalas perbuatan baikmu itu. Hidupmu akan penuh dengan kebaikan-kebaikan tak terduga dan kamu akan diberi kemudahan dalam menjalani hidup.

Ciri-Ciri Empati

Dilansir dari e-book Edukasi Resiliensi Remaja karya Dr Jungjungan Simorangkir, M.Th., Marina Letara Nababan, M. Pd., dkk, dan e-book Dari Tanda Titik Hingga Ke Tanda Tanya karya Ali Anhar Syi’bul Huda, ciri-ciri dari empati adalah sebagai berikut.

  • Mampu menjadi pendengar yang baik dan memberi perhatian terhadap orang lain yang sedang memiliki masalah.
  • Peka dan sensitif terhadap perasaan orang lain.
  • Mampu membaca tanda-tanda verbal dan non verbal, mulai dari nada bicara, ekspresi wajah, gerakan, dan lain-lain.
  • Dapat memahami suatu masalah dari sudut pandang orang lain.
  • Memiliki toleransi yang tinggi.
  • Mampu memahami diri sendiri dengan baik.
  • Mampu memberikan suatu tindakan sebagai wujud dari rasa empati tersebut.

Contoh Perilaku Empati

Beberapa contoh perilaku empati adalah sebagai berikut.

  • Mengucapkan bela sungkawa ketika mendengar berita duka.
  • Menepuk punggung orang yang tengah mengalami kesulitan.
  • Menenangkan dan berusaha menghibur orang lain yang tengah menangis.
  • Membantu sesama yang tengah mengalami musibah.
  • Itulah dia beberapa hal seputar empati, mulai dari pengertian, manfaat, hingga ciri-ciri dan contoh tindakan nyatanya dalam kehidupan sehari-hari. Ayo belajar tumbuhkan rasa empati terhadap sesama dan jangan ragu untuk saling membantu selagi masih ada kesempatan.