Jember- Komisi B DPRD Kabupaten Jember mendesak agar Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemkab Jember segera merealisasikan program kegiatan yang sudah direncanakan, termasuk perangkat teknologi canggih untuk mendeteksi penyebar akun berita hoax dan ujaran kebencian. Demikian disampaikan Ketua Komisi B DPRD Jember, Bukri menyikapi saran Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo yang meminta agar ada peran serta dari Pemkab Jember dalam memberantas kejahatan di dunia maya.
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, pada APBD 2017 awal sebenarnya sudah ada alokasi anggaran senilai Rp 18 Milyar di Diskominfo. Anggaran tersebut termasuk untuk pengadaan pengadaan perangkat teknologi pendeteksi akun penyebar berita hoax dan ujaran kebencian yang kerap disebar di media sosial.
“Di Infokom ini bukannya tidak ada anggaran. Sudah ada alokasi anggaran sekitar Rp 18 Milyar di APBD 2017. Termasuk juga untuk anggaran pengadaan IT, sudah lengkap. Karena memang sudah menjadi tupoksi dari Infokom. Jadi sudah teranggarkan pada APBD 2017 awal dan tidak ada perubahan sampai sekarang,” jelas Bukri usai Rapat Paripurna Pengesahan Perubahan APBD 2017 Jum’at (13/10) di Gedung DPRD Jember.
Namun amat disayangkan, Diskominfo Jember gagal menyerap anggaran tersebut dengan maksimal. Bahkan, hingga semester pertama APBD 2017 belum ada satupun program kegiatan yang sudah direalisasikan, sehingga serapan anggarannya masih nol persen. Hal tersebut terjadi lantaran Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Diskominfo belum ada.
“Akibat ketidaksiapan serta ketidakmampuan perangkat dinas Infokom, program kerjanya tidak bisa direalisasikan, yang berujung serapan anggarannya rendah. Jelas hal ini harus mendapat perhatian serius dari Bupati, karena akibat serapan yang rendah ini pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu,” jelas Bukri.
Oleh sebab itulah, saat pembahasan Perubahan APBD 2017 kemarin, lanjut Bukri Komisi B mendesak kepada Diskominfo Jember agar segera merealisasikan program kegiatan yang sudah direncanakan. “Informasinya KPA sudah ada, dan sekarang sudah ada pergantian Kepala Dinas Pak Gik sebagai Plt. Harapan kami dalam waktu beberapa hari ini sudah bisa dieksekusi dan direalisasikan karena sistemnya kan pengadaan barang,” imbuhnya.
Bukri menambahkan, dengan direalisasikannya program kegiatan di Diskominfo Jember jelas bakal memberi dampak terhadap akses keterbukaan informasi di Kabupaten Jember. Selain itu, juga dapat membantu aparat kepolisian dalam menindak para pelaku kejahatan di dunia maya.
“Semua Kegiatan Dinas tercover, termasuk kita berharap pada tahun 2018 sudah ada kerjasama antara Diskominfo dengan Polres Jember untuk menindak para pelaku penyebar berita hoax dan ujaran kebencian,” tegasnya.
Lebih jauh Bukri memberikan apresiasi kepada Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo yang memberikan atensi penuh terhadap penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian. Mengingat hal tersebut berdampak pada terganggunya keamanan dan ketertiban di masyarakat. “Berita hoax ini kan sama dengan fitnah. Fitnah dalam agama jelas dikategorikan dosa besar. Jadi kita sangat mendukung aparat kepolisian untuk menumpas pelaku penyebar berita hoax tersebut,” tegasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo berharap ada peran serta dari pemerintah daerah untuk membantu aparat kepolisian melacak penyebar berita hoax dan ujaran kebencian.
“Kita menyarankan agar Diskominfo Jember diberi tambahan daya berkaitan dengan penelusuran sumber penyebar berita hoax dan postingan ujaran kebencian. Sebagaimana di Propinsi dan Pusat, Kominfo sangat mendukung sekali, dimana mereka memiliki alat khusus yang dapat melacak dan menelusuri sumber-sumber penyebar berita hoax tersebut,” jelasnya.
Sayangnya, Diskominfo Jember hingga saat ini belum memiliki perangkat teknologi tersebut. Oleh sebab itu, Kusworo berharap Pemkab dan DPRD Jember memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini.
“Mungkin bisa didiskusikan dari temen-temen dewan untuk bisa membantu Diskominfo agar memiliki perangkat untuk bisa melakukan pelacakan sehingga membantu percepatan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian,” imbuhnya.(riq/sal)