Jember Post Portal Berita Jember Terkini
Jember- Aliansi Jurnalis Independent atau AJI Jember, mempertanyakan kebijakan Dinas Kesehatan Jember yang secara sepihak mencantumkan nama wartawan sebagai pemerhati tim pertolongan pertama pada kecelakaan atau P3K. Hal tersebut dikhawatirkan sebagai gaya baru suap pemerintah daerah untuk mengintervensi independensi wartawan dalam menulis berita.
Rilis tersebut disampaikan Ketua AJI Jember, Friska kalia terkait pencantuman secara sepihak nama anggota AJI Jember Zumrotun Sholichah sebagai pemerhati tim P3K oleh Dinas Kesehatan Jember.
Friska mengaku khawatir, apa yang dilakukan oleh Dinkes Jember ini merupakan gaya baru suap pemerintah untuk mengintervensi independensi seorang jurnalis dalam menulis berita. Untuk itulah dalam waktu dekat AJI jember akan melayangkan surat kepada Dinkes untuk mengklarifikasi perseoalan tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan, Siti Nurul Qomariyah membenarkan jika pihaknya melibatkan beberapa wartawan dan anggota LSM sebagai pemerhati dalam sejumlah program kesehatan yang sudah dianggarkan dalam APBD tahun 2017. Bahkan dalam pemilihan personal, ditunjuk langsung oleh dinkes dengan pertimbangan yang bersangkutan selama ini dinilai pro aktif memberitakan persoalan kesehatan.
Menurut Nurul, pelibatan wartawan untuk menjadi pemerhati dalam program dinkes, merupakan strategi untuk membantu mensosialisasikan program kesehatan kepada masyarakat agar lebih maksimal. Kendati demikian, Nurul mengaku tidak mengetahui terkait kejadian yang dialami oleh anggota AJI tersebut, karena sepengetahuan dia, seluruh orang yang namanya masuk dalam kepanitiaan program, sudah dilibatkan sejak awal. (riq/sal)
