Jember- Rencana aksi 212 terus mendapat dukungan dari masyarakat. Sejumlah besar elemen menyatakan siap bergabung dalam aksi damai yang akan berlangsung pada hari Rabu, 21 Febuari 2018 itu. Dukungan yang mengalir itu di luar prediksi sebelumnya.
“Kami tidak menduga bahwa aksi ini mendapat dukungan sejumlah besar elemen masyarakat. Benar – benar tidak pernah kami perkirakan sebelumnya. Ternyata gaungnya bisa begitu meluas,” kata Koordinator Aksi 212 Kustiono Musri, Minggu (11/2).
Dukungan tesebut, lanjut Kustiono, berupa berbagai bentuk. Mulai dari dukungan jumlah peserta aksi, transportasi hingga konsumsi. Mereka dengan sukarela menawarkan bantuan agar aksi bisa berjalan sukses.
“Banyak sekali wujud dukungan terhadap aksi damai 212 ini. Mulai dari peserta aksi yang terus bertambah juga soal transportasi dan konsumsi,” katanya.
Terbaru, sambung Kustiono, dukungan tersebut berbentuk video trailer ajakan terhadap masyarakat agar begabung dalam aksi tersebut. Video tersebut mulai viral media sosial facebook. Hingga kemarin sore, video berdurasi sekitar 1 menit itu, telah tayang lebih dari seribu kali.
“Video itu yang membuat seorang teman. Saya juga tidak menyangka teman tersebut punya ide untuk membuat video trailer aksi 212. Setelah saya terima kiriman video itu, kemudian saya unggah di akun FB saya. Sementara ini yang saya tahu sudah lebih dari seribu kali ditayangkan,” terang Kustiono.
Menurut Kustiono, aksi damai 212 ini memang berbeda dengan aksi sebelumnya. Rencana aksi ini lebih banyak mengalir alami.
“Semuanya mengalir alami, Maksud saya, tidak sampai ada by design seperti aksi – aksi sebelumnya. Kami hanya sampaikan bahwa kita akan lakukan aksi damai pada 21 Februari mendatang. Kita persilakan masyarakat yang berkenan dan bersedia bergabung, itu saja,” tandasnya.
Oleh karena itu, Kustiono mengaku belum bisa memastikan berapa massa yang nantinya akan ikut bergabung dalam aksi ini. Bisa jadi massa yang ikut mencapai ribuan atau bahkan puluhan ribu.
“Jujur saya sampaikan, sampai saat ini saya sendiri belum tahu berapa kira-kira massa yang nantinya ikut bergabung. Bisa seribu, lima ribu atau sepuluh ribu, karena ini memang mengalir saja,” katanya.
Kendati demikian, Kustiono mengaku terus berusaha melakukan koordinasi untuk memastikan berapa kira-kira massa yang akan ikut dalam aksi tersebut. Sebab hal ini menyangkut aturan formal yang harus dipenuhi.
“Kita kan harus tetap patuh terhadap aturan, dimana kita harus memberi surat pemberitahuan ke pihak keamanan kapan aksi dilakukan dan berapa estimasi pesertanya,” katanya.
Dia juga menegaskan, bahwa tidak ada isu atau sentimen agama dalam aksi ini. Menurut Kustiono, aksi ini murni sebuah gerakan moral dalam menyikapi kondisi Jember saat ini. Terutama adalah untuk mengevaluasi secara kritis kepemimpinan Bupati – Wakil Bupati Jember, Faida – Muqit selama dua tahun menjabat.
“Kami tidak membawa – bawa isu atau sentimem agama. Ini murni gerakan untuk mengkritisi pemerintah, khususnya Pemkab Jember, baik itu pihak eksekutif maupun legislatif. Jadi siapapun silakan bergabung. Termasuk elemen dari lintas agama,” pungkas Kustiono. (ta/su/sal)