BERITA UTAMA

FPPIP Siap Kawal Ideologi Pancasila dan NKRI

By adminsal

July 17, 2018

Pemotongan Tumpeng Harlah 1 FPPIP

Jember – Agar masyarakat tak goyah dengan paham-paham radikal, Forum Pengawal dan Pembina Ideologi Pancasila (FPPIP) Jember siap mengawal gerakan pembumian Pancasila dan ideologi NKRI dikalangan masyarakat. Selain itu, juga punya semangat untuk tempatkan Pancasila sebagai state of character.

Ketua FPPIP Jember Prof. Bambang Soepeno menyampaikan, munculnya aksi nekat terorisme yang dilakukan pelaku terorisme, karena kurangnya pemahaman para pelaku terhadap Pancasila. Pelaku hanya mendapat masukan informasi dengan iming-iming masuk surga jika berjihad dengan cara meledakkan diri.

“Bahwa kita hidup tidak sendiri, agama lain juga hidup. Itu terjadi (nyata) dan Soekarno juga pernah bilang ‘Dari 5 sila itu jika diringkas, maknanya satu, Gotong Royong’, dari Piagam Jakarta juga sama kok, yakni gotong royong,” ujar Bambang di sela kegiatan hari lahir FPPIP Jember yang pertama, di Aula Poltek, Selasa (17/7).

Selain itu, lanjut pria yang juga mengajar sebagai dosen di FKIP Unej ini, luberan arus informasi melalui medsos, juga banyak mengandung pesan yang justru mendistorsi pandangan masyarakat terhadap Pancasila.

“Utamanya dikalangan muda sebagai pengguna medsos terbesar di negara ini,” sambungnya.

Berdasarkan penelitian Wahid Institute, lanjut Bambang, pihaknya menemukan ada 7,7 persen masyarakat mau bertindak radikal dengan pandangan Pancasila, demokrasi dan NKRI adalah toghut.

Sementara Badan Intelejen Negara (BIN), menemukan 39 persen mahasiswa di 7 perguruan tinggi ternama, termasuki oleh paham radikalisme.“Ini semua tidak lepas akibat luberanya arus informasi yang mereka terima,” tandasnya.

Oleh karena itu, FPPIP Jember lebih menekankan melakukan konfirmasi dan klarifikasi secara langsung melalui medsos. Bukan itu saja, forum ini sudah dapat membedakan mana itu informasi hoax dan sebagainya.

“Forum ini lebih memilih pertemuan langsung, baik seminar, workshop dan lain sebagainya. Sehingga berita-berita hoax itu dapat sampai kepada masyarakat. Intinya kita menyamakan persepsi bagi semua golongan daru upaya berita hoax terhadap eksistensi Pancasila dan NKRI,” tandasnya.

Bambang mengaku, gerakan kritis terhadap informasi yang merongrong ideologi Pancasila sudah disampaikan melalui sekolah.

“Kami sudah bekomunikasi dengan tenaga pendidik (guru) Pendidikan kewarganegaraan dan Pancasila. Kepada mereka (guru) kita pilih, karena mereka berkewajiban mentransfer tentang gerakan kritis ini melalui mata pelajaran yang ada,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Jember M. Satib menyampaikan, dengan eksistensi dari FPPIP Jember itu, pihaknya sangat mendukung  penempatan posisi Pancasila sebagaistate of character untuk menangkal radikalisme.

“Sehingga jika dimungkinkan, nantinya, para caleg Gerindra akan ditanamkan nilai-nilai Pancasila. Agar saat sudah jadi wakil rakyat, benar-benar punya nilai-nilai pancasila yang kuat untuk menangkal radikalisme,” tuturnya. (ta/sal)