Home / BERITA UTAMA / Hendy Siswanto: Dari Underdog Menjadi Bupati Jember

Hendy Siswanto: Dari Underdog Menjadi Bupati Jember

Oleh: ๐— ๐—ผ๐—ป๐—ถ๐—ฐ๐—ฎ ๐—๐—ฅ

๐˜พ๐™ค๐™ฃ๐™จ๐™ช๐™ก๐™ฉ๐™–๐™ฃ๐™ฉ ๐™‹๐™–๐™ง๐™ฉ๐™ฃ๐™š๐™ง ๐™‡๐™ž๐™ฃ๐™œ๐™ ๐™–๐™ง๐™–๐™ฃ ๐™Ž๐™ช๐™ง๐™ซ๐™š๐™ž ๐™„๐™ฃ๐™™๐™ค๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™–

๐€๐ƒ๐€ ๐˜๐€๐๐† ๐’๐€๐‹๐€๐‡
Masih segar ingatan saya, pertama kali berjumpa dengan Hendy Siswanto sekitar bulan Juli tahun 2019, di hotel JW Marriot Jakarta. Pak Hendy dan Bu Rien, istrinya, datang dikenalkan oleh seorang kawan konsultan. Kami pun makan siang di sana. Pak Hendy, istrinya, kawan konsultan, saya, dan Pak Denny JA.

Setelah bertukar pembicaraan sebentar, Pak Hendy pun mengutarakan niat yang sebenarnya. Ia ingin maju menjadi Bupati Jember. Motivasinya hanya satu, ia ingin memperbaiki kabupaten tempat kelahirannya. Setelah sukses berkarir menjadi ASN Kemenhub Ditjen Perkeretaapian Indonesia, ia membangun bisnis bersama keluarga dan menjadi pengusaha kaya raya.

Tapi ada hal yang terus mengganggunya. Ia bisa saja hidup “bahagia” dengan keberlimpahan harta yang ia miliki, namun ternyata bukan itu. Ia tersadar, bahwa para tetangga di lingkungan rumahnya saja sulit untuk makan 3 kali sehari. Belum lagi hal-hal fundamental seperti jalan utama yang tak pernah diperbaiki, kantor-kantor pemda banyak yang roboh, juga pelbagai masalah birokrasi yang tak seharusnya.

Ekonomi daerahnya mandek. Itulah yang menyentuh nurani Pak Hendy. “Ada yang salah dan saya mendapat panggilan untuk memperbaikinya, ” itulah kalimat yang ia ucapkan sebagai penutup perkenalan.

Pak Denny JA tanpa bicara panjang, langsung melakukan pemetaan awal. Apa saja kekuatan Pak Hendy dan bagaimana situasi petahana serta calon kompetitor lain. Setelah rangkum, tak ada lagi yang bisa diandalkan, kecuali survei pertama.

๐’๐”๐‘๐•๐„๐ˆ ๐๐„๐‘๐“๐€๐Œ๐€: ๐Ž๐๐ˆ๐๐ˆ ๐๐”๐๐‹๐ˆ๐Š ๐ƒ๐€๐ ๐„๐Š๐Ž๐๐Ž๐Œ๐ˆ
Survei opini publik adalah langkah awal terpenting bagi semua calon pemimpin untuk mendapatkan gambaran posisinya. Seberapa populer namanya di tengah masyarakat? Berapa banyak yang menyukainya? Dan seberapa kuat tingkat elektabilitasnya?

Survei pertama Pak Hendy dilakukan di bulan Agustus 2019. Survei kali ini ada sedikit pembeda. Tim LSI melakukan survei opini publik sedangkan saya melakukan survei potensi ekonomi.

Untuk survei opini publik, hasilnya tentu saja begitu kecil. Ia bukan seorang tokoh publik, bukan seorang selebritis, juga bukan seorang politikus. Pak Hendy menghabiskan 23 tahun terakhirnya kebanyakan di Jakarta. Beda halnya dengan sang Istri yang namanya lebih dikenal masyarakat Jember karena usaha baju Muslim “Rien’s Collection” yang sudah ada sejak tahun 1990.

Karena latar belakang itu, hasil survei opini publik pertama menampilkan hasil yang serupa. Untuk pertanyaan terbuka, nama Pak Hendy tidak disebut sekalipun oleh masyarakat Jember. Secara top of mind, petahana masih menjadi pilihan nomor satu.

Adapun pertanyaan tertutup dengan memberikan beberapa nama calon, Pak Hendy akhirnya mendapatkan posisi elektabilitas 0.5%.

Walaupun begitu, dari survei ini bisa dilihat bahwa swing voters masih begitu tinggi, berada di angka 65.5%. Angka ini dua setengah kali lipat dibandingkan dukungan ke Petahana saat itu.

Lalu datanglah waktu saya untuk memaparkan temuan di bidang ekonomi. Sebagai calon kepala daerah, sudah sepatutnya Pak Hendy menguasai pengetahuan umum mengenai situasi dan potensi ekonomi yang berada di Kabupaten Jember.

Ada 2 hal penting dalam survei ekonomi. Pertama, analisa intensifikasi objek ekonomi yang ada (existing). Analisa ini berdasarkan situasi ekonomi yang terjadi di Kabupaten Jember selama masa pemerintahan Petahana, yakni dari tahun 2014-2017.

Kedua, analisa ekstensifikasi objek potensi baru (new). Analisa ini berdasarkan potensi ekonomi yang belum tergarap oleh pemerintahan yang ada.

Betapa terkejutnya Pak Hendy setelah saya memaparkan temuan bahwa Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (Silpa) Jember selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Bahkan tahun 2018, Silpa berada di angka 713 Miliar. Peningkatan Silpa itu indikasi buruk, karena hal itu berarti pemanfaatan dana APBD oleh
Pemda dalam pembangunan ekonomi di daerah tidak berjalan dengan baik.

Akhirnya terjadilah apa yang disebut efek domino: karena penyerapan tidak optimal, pembangunan ekonomi tidak kunjung tumbuh. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Akibatnya kemampuan masyarakat membayar pajak begitu rendah dan ujungnya pendapatan asli daerah juga menurun. Ekonomi merosot.

Ironi memang, padahal Kabupaten Jember adalah penghasil produksi padi terbesar di Jawa Timur (BPS 2017). Di kecamatan Jelbuk yang 90.5% nya adalah petani, di sana jugalah realisasi pajak terendah hanya 16% dari total pajak yang harusnya diterima.

Dengan fakta yang ditemukan di lapangan, saya dan tim LSI menanyakan kesiapan untuk melanjutkan. Ia menyatakan siap.  Masih ada waktu sekitar 14 bulan sebelum Pilkada Serentak 2020 berlangsung (saat itu Pilkada Serentak dijadwalkan bulan September 2020).

Tingkat elektabilitas yang begitu kecil tidak menyiutkan niatnya. Semangatnya makin membara setelah mengetahui fakta riil daerahnya.

๐’๐“๐‘๐€๐“๐„๐†๐ˆ ๐†๐”๐๐”๐๐†
Dalam pertarungan politik, kita harus menganalogikan pertarungan di gunung. Petahana diibaratkan duduk di puncak gunung. Ia akan berusaha sekuat tenaganya untuk menjaga posisinya, karena itu tak ada strategi terbaik untuk Petahana selain ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ง๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ด๐˜ฆ (bertahan). Jikapun Petahana menyerang, ia tak bisa melakukan serangan skala besar, karena hal itu akan berpotensi untuk membuatnya terpeleset dan jatuh dari puncak.

Beda halnya dengan pesaing, sang ๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ณ. Ia harus mendaki gunung itu dan menyerang Petahana habis-habisan. ๐˜Š๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ณ harus memiliki nyali yang lebih kuat karena ia melawan orang yang berada di puncak.

Itulah yang acapkali saya ucapkan pada Pak Hendy. Ini politik, mental Pak Hendy harus lebih kuat dari baja. Kami pun akhirnya mengumpulkan data, menyusun wacana, dan melakukan kampanye seorang pesaing: ๐˜ข๐˜ต๐˜ต๐˜ข๐˜ค๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ค๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต, dengan prinsip berdasarkan data dan fakta.

๐๐ˆ๐‰๐€๐Š๐’๐€๐๐€, ๐๐ˆ๐๐“๐€๐‘ ๐€๐†๐€๐Œ๐€ ๐ƒ๐€๐ ๐๐€๐‡๐€๐’๐€
Kampanye akhirnya berjalan dengan baik. Pak Hendy saat itu masih menjadi single contender. Ia belum memiliki partai pendukung ataupun calon wakil. Tim pemenangan ia bangun sendiri bersama keluarga dan sahabat.

Ada kalanya kami bersitegang atau beda pendapat, hal itu sangat lumrah karena Pak Hendy “virgin” dalam pertarungan politik. Ia menganggap bahwa melawan Petahana begitu vokal tak baik bagi reputasinya. On-off argumen ini menghiasi perjalanan kampanye.

Lalu datanglah era untuk memilih calon wakil. Tim LSI sedari awal juga melakukan survei opini publik untuk mendapatkan top of mind nama calon wakil bupati yang populer dan disukai masyarakat. Tak satupun dari nama itu yang menempel di hati dan kepala Pak Hendy.

Beberapa kali Pak Hendy berdiskusi dengan saya, ia memiliki mimpi untuk wakilnya. Ia haruslah pribadi yang bijaksana, tak punya masalah personal, pintar dalam ilmu agama, dan harus bisa berbahasa Arab serta Inggris.

Saya tertegun saat itu. Ringkas saja saya jawab bahwa kriteria yang disebutkan sangat baik. “Tapi Bapak harus ingat juga yang penting adalah partai-partai setuju dengan calon wakil Bapak.”

Seiring berjalannya waktu kampanye, Pak Hendy akhirnya mendapatkan calon wakil yang diimpikannya, seorang Ulama bernama Firjaun Barlaman, atau yang sering disebut Gus Firjaun.  Beliau adalah putra mantan Rais Aam PBNU, KH Achmad Siddiq.

Awalnya, tak ada niat Gus Firjaun untuk ikut dalam kontestasi. Namun menurutnya, semakin ia menolak, semakin banyak yang mendorongnya untuk maju.

Pak Hendy dan Gus Firjaun akhirnya mendapatkan dukungan partai politik yang dinanti, yakni partai Nasdem, Gerindra, PKS, PPP, dan Demokrat.

Mereka pun terdaftar sebagai pasangan dengan nomor urut 2.

๐Š๐„๐Œ๐„๐๐€๐๐†๐€๐ ๐˜๐€๐๐† ๐ƒ๐ˆ๐๐€๐๐“๐ˆ
Tanggal 9 Desember 2020 adalah tanggal dilakukannya Pilkada serentak. Tepat 2 minggu sebelumnya, saya juga tim LSI memaparkan hasil survei terakhir di Jember. Posisi Pak Hendy masih di no.2 dibandingkan petahana. Namun kini hanya sisa 12% dari petahana. Kabar baiknya adalah tren suara petahana selalu turun, namun tren suara Pak Hendy terus naik dan swing voters masih begitu tinggi di angka 34.6%.

“Ini adalah etape terakhir, Pak Hendy harus lari sprint. Tim LSI akan melakukan strategi kampanye terakhir, namun Pak Hendy juga harus melakukan hal yang ekstra,” ujar saya di malam itu.

Saya pun menunjukkan apa yang dilakukan oleh Barrack Obama kepada konstituen Joe Biden. Ia melakukan apa yang disebut Phone Banking. Hal ini akan membuat para swing voters untuk beralih ke Pak Hendy dan Gus Firjaun.

Kita petakan daerah mana yang masih tinggi swing votersnya, di sanalah Pak Hendy dan Gus Firjaun harus melakukan kampanye ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ค๐˜ณ๐˜ฐ-๐˜ต๐˜ข๐˜ณ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ menggunakan ๐˜—๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฆ ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ.

Setelah pemaparan, baik Pak Hendy dan istrinya meminta saya untuk datang dalam debat kedua di Surabaya. Saya pun datang ke studio sebagai satu-satunya konsultan perempuan di sana.

Malam itu saya melihat Pak Hendy yang berbeda. Ia begitu optimis dan tenang.

Akhirnya hari yang dinanti datang juga: Rabu 9 Desember 2020. Saya meminta izin Pak Hendy tak bisa hadir ke Jember karena kondisi kesehatan dan di era pandemi ini, lebih baik untuk menjaga semua dalam kondisi aman. Namun, saya berjanji untuk memantau dari kantor. Tim LSI pun sudah stand by dari beberapa hari lalu untuk menyiapkan Quick Count.

Jam 02.45, tepat setelah makan siang, saya mengecek lagi quick count Jember. Data yang sudah masuk sekitar 89% dan gap antara suara Pak Hendy dan Petahana sudah di atas 17%.

Saat data masuk 95%, Pak Denny JA menelepon Pak Hendy secara pribadi. “Selamat Pak Bupati Jember. Pengalaman kami, 95% data masuk ini sudah menjadi acuan. Sekarang ini PR Pak Hendy satu, yakni memiliki legacy dalam pemerintahan Bapak.”

Hari itu ditutup dengan konferensi pers LSI di Jember. Tepat pukul 17.05, Rully Akbar, periset dari LSI menyatakan bahwa data quick count sudah masuk 100% dan Hendy Siswanto – Gus Firjaun dinyatakan menang dengan jumlah suara 48.04%.

Kemenangan sudah diraih, kini realisasikanlah tujuan Pak Hendy untuk membenahi tanah kelahiran. Buatlah perubahan besar bagi masyarakat. Dengan mengutip buku Denny JA, Membangun Legacy, inilah pesan saya,

“๐˜ˆ๐˜ฃ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜“๐˜ช๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ˆ๐˜š, ๐˜ž๐˜ช๐˜ฏ๐˜ด๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฏ ๐˜Š๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ช๐˜ญ๐˜ญ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฑ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ซ๐˜ถ ๐˜ง๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ด๐˜ฎ๐˜ฆ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜Œ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ข. ๐˜ˆ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜‘๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ, ๐˜๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜š๐˜ช๐˜ด๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฐ?”
***

Desember 2020

Bagikan Ke:

Check Also

Bupati Hendy Targetkan Bandara Notohadinegoro Tahun Ini Beroperasi

Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto menargetkan bandara Notohadinegoro tahun ini bisa kembali beroperasi secara …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *