Surabaya- Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun 2018, jumlah penduduk miskin tertinggi di Jatim berada di Kabupaten Malang. Posisi kedua ditempati Kabupaten Jember dan diikuti Kabupaten Sumenep.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengonfirmasi hal tersebut saat menjadi pembicara di acara Inspiring Lecture Series Studium General di Universitas Jember pada September 2018.
“Angka kemiskinan pedesaan tertinggi di Jatim berada di Kabupaten Malang, kemudian Kabupaten Jember menduduki peringkat kedua,” ujar Khofifah.
Dengan jumlah desa sebanyak 5.674 desa, angka kemiskinan di Jatim merupakan tertinggi di Indonesia. Pihaknya akan mencari faktor apa saja yang menjadi penghalang proses pengentasan kemiskinan di Jatim. Penyebab kemiskinan setiap desa berbeda mulai dari drop out sekolah, angka kematian ibu dan bayi serta tingginya pernikahan usia dini.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mengentaskan kemiskinan adalah melalui program Tastis (berkualitas dan gratis), sebuah program pendidikan gratis. Pengentasan kemiskinan melalui agenda pendidikan telah menjadi konsentrasi Pemprov Jatim. Terutama dalam menyiapkan lulusan yang kompetitif, berkualitas, dan mampu bersaing.
Selain itu, perlu asistensi dalam proses pembangunan yang akan dilakukan hingga ke daerah kebupaten dan perkotaan. Sehingga ada sinkronisasi yang terjalin dan pembangunan dapat berbanding lurus. Peran pemimpin daerah (bupati/walikota) juga sangat penting dalam pengentasan kemiskinan.
Inilah daftar daerah dengan jumlah penduduk miskin tinggi di Jatim:
1. Kab Malang 268 ribu
2. Kab Jember 243 ribu
3. Kab Sumenep 218 ribu
4. Kab Probolinggo 217 ribu
5. Kab Sampang 204 ribu
6. Kab Bangkalan 191 ribu
7. Kab Tuban 178 ribu
8. Kab Kediri 177 ribu
9. Kab Lamongan 164 ribu
10. Kab Bojonegoro 163 ribu