JEMBER – Sidang paripurna tanggapan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD Jember tahun 2019 menarik perhatian masyarakat. Selain, banyaknya rekomendasi dan catatan dari sejumlah fraksi, sidang yang menerapkan physical distancing ini juga dipenuhi sindiran pada Bupati Faida.
David Handoko Seto, Ketua Komisi C ini membacakan pandangan LKPJ itu dengan memakai pelampung berwarna oranye.
David membacakan LKPJ dengan menggunakan pelampung sebagai bentuk keprihatinan yang terjadi di Jember. Hal ini dilakukannya karena prihatin dengan buruknya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten Jember.
“Saya prihatin dengan kondisi dan kebijakan yang diambil selama ini, maka saya pakai pelampung ini,” ujarnya saat membacakan LKPJ di podium DPRD Jember.
Salah satu sasaran kritiknya yakni terkait pengadaan 55 ribu pelampung oleh pemkab Jember pada 2018 lalu. Namun, hingga kini belum dibagikan ke nelayan dan masih teronggok tidak jelas nasibnya di Gedung Guru Joko Thole Kaliwates. Kabarnya, ditahun 2019 masih belum dibagikan karena masih menunggu branding Pemkab Jember dan dibagikan menjelang pilkada.
“Saya pakai ini karena saya prihatin dengan kondisi yang terjadi, apalagi adanya pengadaan pelampung ini di tahun 2018 kemudian masih menunggu branding dan baru diserahkan dekat pilkada. Bisa dilihat berapa jumlah nelayan di Jember, apakah sampai segitu,” imbuhnya.
Selanjutnya, Politisi Nasdem ini juga menunjukan bantuan lainnya yang ditujukan kepada audien LKPJ yakni bantuan salon yang juga baru saja dibagikan oleh Pemkab Jember. “Bisa kita tunjukan juga bantuan lainnya yaknj bantuan salon yang baru dibagikan,” tegasnya. Sehingga nuansa politis oleh petahana di tahun pilkada begitu terasa dengan mendompleng APBD Jember. (Kbr/sal)