Jember- Sebanyak 3.997 mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) pada 1 Juli 2020 hingga 14 Agustus 2020 mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun kali ini, pelaksanaan KKN berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang diketahui, pandemi Covid-19 membuat kegiatan harus dilakukan berdasarkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan, sehingga Universitas Jember mengambil kebijakan mahasiswa menjalankan KKN secara perseorangan di desa/kelurahan masing-masing, atau diberi nama “Back to Village”, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Fokus dari KKN bermacam-macam, mulai dari pendidikan anak sekolah, inovasi teknologi informasi, pemberdayaan jarring pengaman desa, pencegahan Covid-19, hingga pengembangan wirausaha masyarakat yang terdampak Covid-19.
Salah satunya adalah yang dilakukan Roan Pratama Putra, mahasiswa KKN UNEJ, yang melaksanakan KKN dengan program pemberdayaan kewirausahaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jamu Herbal “Sari Alam” di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Jember, yang penjualannya sedang terdampak Covid-19.
Ia menilai jamu herbal instan saat ini masih berpotensi memiliki daya nilai jual tinggi untuk meningkatkan imun selama wabah Covid-19. Namun, karena tidak adanya inovasi dalam penjualan produk ditambah kondisi ekonomi masyarakat yang menurun selama pandemi, pendapatan UMKM ini tetap menurun 4 bulan terakhir.
Ia bersama dosen pembimbingnya, drg. Agustin Wulan Suci Dharmayanti, MDSc, merencanakan program untuk membangkitkan kembali pendapatan UMKM ini. Program yang dibuat yaitu melatih branding dan pemasaran yang dibutuhkan di masa pandemi, seperti teknik fotografi produk dan pengelolaan akun media sosial maupun e-commerce.
Tak lupa, mahasiswa program studi Pendidikan Dokter ini juga megedukasi bahaya Covid-19, dan melatih para pekerja Jamu Herbal untuk mengikuti Pedoman Pencegahan Covid-19 dalam Produksi dan Distribusi Pangan Olahan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Mulai dari cara cuci tangan dan menggunakan masker yang benar, hingga melatih kebiasaan menggunakan alat pelindung diri (APD) saat proses produksi seperti faceshield, sarung tangan, apron, dan masker. Hal ini agar produk jamu yang diproduksi aman untuk dikonsumsi.
Pelaksanaan program KKN ini harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Mahasiswa dan sasaran secara mandiri mempersiapkan masker, hand-sanitizer, dan jaga jarak selama bertatap muka dengan sasaran. Hal ini penting agar tidak adanya penularan yang terjadi selama program ini.
Diharapkan dengan dilakukannya program KKN UNEJ “Back to Village” 2020 ini, mahasiswa dapat memberikan dampak positif yang besar kepada masyarakat. Penjualan UMKM Jamu Herbal saat ini meningkat 60 persen, jika dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terjadi akibat gencarnya melakukan pemasaran melalui media sosial dan e-commerce.